Latihan Soal Online - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori: Semua Soal SD Bahasa Indonesia (Acak)
Si Lancang sudah mulai bosan dengan kehidupan yang serba kekurangan. Ia mengeluh. Tampak putus asa. Berkali-kali ibunya memberi nasihat kepada si Lancang agar anaknya tekun bekerja. “Sabarlah, Nak! Janganlah kamu terus-terusan mengeluh! Kita memang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jangan putus asa dan jangan menyerah.” Begitu ibu si Lancang menasihati anak semata wayangnya itu.
Dikutip dari ”Si Lancang” dalam Kumpulan Cerita Rakyat, Citra Aji Parama, 2007)
Berikut ini merupakan sifat si Lancang, kecuali . . . .
A. suka mengeluh
B. mudah putus asa
C. tekun bekerja
D. tidak sabar
Pilih soal berdasarkan kelas
Trending Topik
- Penelitian Geografi SMA Kelas 10
- Prakarya SMA Kelas 12
- Hikayat - Bahasa Indonesia SMA Kelas 10
- Ulangan IPA Tema 5 SD Kelas 6
- Berpikir Komputasional - TIK SMA Kelas 10
- Usaha dan Daya - IPA SMP Kelas 8
- Bab 2 Tentang Akil Baligh - Fiqih MI Kelas 4
- Olimpiade Matematika SD Kelas 4
- Hijrah Nabi Muhammad - PAI SD Kelas 4
- PPKn Bab 3 SMP Kelas 9
- Norma - PPKn SD Kelas 4
- Teks Iklan, Slogan dan Poster - Bahasa Indonesia SMP Kelas 8
- Bab 2 Norma dan Keadilan - PPKn SMP Kelas 7
- Administrasi Sistem Jaringan (ASJ) SMK Kelas 11
- Grafik Fungsi Kuadrat - Matematika SMP Kelas 9
- Gerak dan Gaya - IPA SMP Kelas 7
- Panca Indera - IPA SD Kelas 4
- Pranatacara - Bahasa Jawa SMA Kelas 12
- Ulangan Harian Bahasa Indonesia Bab 3 - SMP Kelas 9
- Sunan Bonang - Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) MI Kelas 6
Preview soal lainnya: Membaca Sastra dan Non Sastra - Bahasa Indonesia SD Kelas 6
Dewa Kemiskinan dan Dewa Kekayaan sedang berdebat seru. Dewa kemiskinan merasa tersinggung dengan ucapan Dewa Kekayaan yang mengatakan hanya dirinyalah yang bisa membuat manusia bahagia.
“Sekarang terbukti. Aku lebih disukai bahkan dipuja daripada kamu. Dari ujung ke ujung dunia ini, tak ada yang membenciku. Beda denganmu. Tak ada yang mau mendengar namamu.” Ejek Dewa Kekayaan. “Aku tidak percaya, atau kita turun ke bumi dan mencari kebenaran itu.” Ajak Dewa kemiskinan. Lalu, keduanya turun ke bumi untuk membuktikan secara langsung. “Coba kau lihat manusia-manusia itu, dia tersenyum senang karena memiliki semuanya. Itu karena aku. Bahkan, berdoa pun mereka menginginkanku. Mana ada yang mengharapkan kamu.” Ungkap Dewa Kekayaan. Dewa Kemiskinan pun menjawab, “Jangan buru-buru bangga. Kita cari yang lain!”
Dewa Kemiskinan berusaha tenang, lalu, tiba-tiba ia mendengar tawa dari sebuah rumah. “Kenapa mereka tertawa? Mereka kan keluarga miskin?” tanya Dewa Kekayaan heran. Dewa Kemiskinan tak menjawab. Ia merubah diri menjadi sosok manusia.
“Apa yang sedang keluarga ibu tertawakan? Padahal sepertinya tidak ada hal yang lucu?” Tanya Dewa Kemiskinan.
“Kami selalu tertawa meski tidak ada hal yang lucu sekalipun. Kami tertawa karena kami bahagia.” “Mana mungkin ibu bahagia kalau ibu miskin?” Tanya Dewa Kekayaan yang juga ikut berubah menjadi manusia. “Kebahagiaan bukan berarti harus kaya. Dulu kami pernah mempunyai uang lebih, tapi malah ketakutan. Takut kemalingan, takut ada yang minta, takut ditipu, dan selalu curiga pada orang. Lebih baik begini, memang kami miskin, tapi justru kami bisa belajar menghargai uang, belajar hemat, dan tidak takut dijahati.”
Latar tempat cerita di atas adalah ….
A. di bumi
B. di istana
C. di singgasana
D. di suatu desa
Cara Menggunakan : Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia.
Materi Latihan Soal Lainnya:
- IPA Tema 9 SD Kelas 6
- PTS PPKn Semester 2 Genap SMP Kelas 7
- Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas 10
- UAS IPA Semester 2 Genap SMP Kelas 7
- Menafsirkan Data dari Diagram - Matematika SMA Kelas 10
- Ulangan Harian IPS SMP Kelas 8
- Bersih dan Suci - Bab 4 Fiqih MI Kelas 4
- Ulangan Harian Tema 2 SD Kelas 6
- UTS Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor - SMK Kelas 12
- Fiqih MA Kelas 12