Di hutan Dumbala terdapat kerajaan hewan yang sangat makmur. Para Hewan hidup berdampingan dengan baik. Kerjaan hewan itu dipimpin oleh seokor singa yang bijaksana bernama Lora. Namun setelah Lora digantikan oleh anaknya yang bernama Sona. Maka kerjaan hewan tersebut menjadi menyeramkan. Para hewan kecil seperti kelinci, marmut, katak dan para burung di paksa mencari makan ke hutan lain. Jika tidak maka mereka akan dibunuh. Sena sangat sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Para hewan sangat sedih, padahal sebelumnya mereka sangat makmur. Kemudian ada seokor kancil cerdik yang meminta pada Sena, agar tugas mencari makanan diberikan kepadanya. Kancil bernama Tosan itu pun disetujui oleh Sena, karena hewan yang ditugasi sebelumnya tidak bisa mendapatkan hasil yang banyak. Tosan pun pergi berhari-hari, namun tak kunjung pulang. Hingga pada suatu hari, Tosan menghadap Raja kembali. Raja pun marah karena Tosan tidak membawa hasil apa-apa. Namun Tosan berkilah dan berkata bahwa ia mendapatkan hasil yang banyak, ia menyimpannya di dalam gua agar makanan itu tidak direbut oleh hewan lain yang kelaparan. Raja pun penasaran, setelah minta ditujukan tempat guanya oleh Tosan. Raja pun bergegas memasukinya. Raja Sena yang serakah dan kejam itu pun masuk ke dalam gua. Dengan kekuatannya yang hebat, Raja Sena tidak merasa takut bahkan terkesan sombong memasuki gua. Setelah masuk beberapa meter dari gua, tak disangka ada puluhan buaya buas menerkam Raja Sena. Raja Sena pun akhirnya dimakan para buaya buas itu. Para rakyat pun merasa lega, ia berterima kasih kepada kancil. Ternyata kepergian kancil keluar kerajaan bukan untuk mencari makanan, tetapi untuk mencari sarang binatang buas yang bisa mengalahkan Raja Sena.
————-
Apakah pesan yang disampaikan dari dongeng di atas?
a. Jadilah binatang buas agar ditakuti
b. Jadilah pemimpin yang kejam agar bisa berkuasa
c. Jadilah cerdik agar bisa balasa dendam
d. Jangan jadi pemimpin yang jahat agar tidak dibenci rakyat