Bacalah berita berikut!

Ozone Watch atau pengamat ozon wilayah Arktika NASA melaporkan adanya bentuk lubang besar di lapisan ozon di atas Kutub Utara. Lubang ini diprediksi merupakan rekor terbesar di utara. Selama bulan Maret 2020, laporan dari balon cuaca mengungkapkan penurunan 90 persen dalam ozon pada inti lapisannya.

Sementara masih dikaji lebih lanjut, ini kemungkinan merupakan pengurangan ozon terbesar di kawasan tersebut. Dua sebelumnya yang ditemukan pada pada 2011 dan 1997 dianggap sebagai mini-hole atau lubang yang kecil karena penipisannya tidak dianggap parah. Berdasarkan jurnal yang dipublikasi dalam Nature, Gloria Manney, ilmuwan atmosfer di NorthWest Research Associates di Socorro, New Mexico, mengatakan bahwa penipisan yang masif pada lapisan ozon terjadi pada 2011. Namun, yang terjadi saat ini mungkin lebih parah daripada 2011.

Sumber :https://nationalgeographic.grid.id/

Berdasarkan berita tersebut, salah satu faktor dan alasan yang mungkin dapat menipiskan lapisan ozon adalah ….

A. Kandungan zat-zat kimia yang diproduksi oleh berbagai industri karena mampu menyerap sinar infra merah dan menipiskan ozon

B. Gas CFC (Chloroflourcarbon) di atmosfer karena dapat memicu reaksi pada permukaan awan sehingga menggerogoti lapisan ozon

C. Gas CO2 (Karbon dioksida) yang berasal dari lemari es karena dapat menyerap sinar UV

D. Gas CO (Karbon monoksida) yang berasal dari parfum karena dapat bereaksi dengan sinar UV sehingga mampu memecah molekul ozon