Ibune para satriya Pandhawa arane…
A. Dewi Gandhari
B. Dewi Kunthi
C. Dewi Sridevi
D. Dewi Drupadi

Pilih soal berdasarkan kelas
SD Kelas 1 SD Kelas 2 SD Kelas 3 SD Kelas 4 SD Kelas 5 SD Kelas 6 SMP Kelas 7 SMP Kelas 8 SMP Kelas 9 SMA Kelas 10 SMA Kelas 11 SMA Kelas 12Preview Soal Lainnya:
› Soal #112897 : Sosiologi SMA Kelas 11 IPSPeran Perempuan di Bidang Pangan Tak Diperhatikan Oleh Umar Idris – Rabu, 07 Maret 2012 | 20:52 WIB JAKARTA. Pada peringatan hari perempuan internasional yang jatuh pada 8 Maret 2012 ,sejumlah LSM di bidang pangan mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan pangan yang memperhatikan peran perempuan. Sebab, berdasarkan penelitian dan kesaksian para LSM ini, peran perempuan di sektor pangan sangat besar. Contoh kebijakan yang dikritik ialah penggunaan benih hibrida. Pemerintah tidak menyadari, penggunaan benih padi hibrida akan mengurangi peran perempuan sekaligus bisa mengurangi penghasilan perempuan. Pasalnya, benih hibrida hanya digunakan untuk satu kali masa tanam sehingga petani harus membeli benih hibrida yang baru dari pabrikan. Padahal peran petani perempuan dalam pemuliaan benih selama ini cukup besar karena perempuan dianggap lebih teliti. Di daerah lain, banyak petani perempuan masih hidup miskin. Bahkan di Karawang, Jawa Barat, saat ini semakin banyak perempuan yang berprofesi sebagai pemungut sisa-sisa hasil panen (profesi yang di masyarakat setempat disebut blo-on) demi memenuhi kebutuhan keluarga. Padahal sepuluh tahun lalu, profesi ini dicibir oleh para petani sendiri. Namun sekarang banyak keluarga petani, sebagian besar dari mereka ialah perempuan, menjalani profesi blo-on ini dengan jangkauan wilayah semakin luas hingga lintas kecamatan. “Dimana perhatian pemerintah kepada mereka?,” tanya Said..Sedangkan di sektor perkebunan sawit, saat ini peran perempuan masih terpinggirkan. Meski banyak perempuan menjadi buruh sawit, namuh mereka tidak berhak ditulis namanya dalam surat tanah maupun tidak berhak atas perjanjian tentang pekerjaan. Ahmad Surambo, aktivis Sawit Watch, tidak memperkirakan jumlah buruh perempuan di perkebunan sawit. Koordinator Aliansi untuk Desa Sejahtera, Tejo Wahyu Jatmiko, mengatakan mulai saat ini pemerintah harus benar-benar menjadikan perempuan sebagai subyek dalam setiap kebijakan di bidang pangan. “Jika pemerintah bisa meningkatkan kesejahteraan perempuan, maka ketersediaan pangan dan pemberantasan kemiskinan dengan sendirinya akan terselesaikan, “kata Tejo. Di sisi lain, data BPS menunjukkan, faktor pangan menyumbang hingga 73,53% terhadap garis kemiskinan. Dengan kata lain, kemiskinan banyak disebabkan akibat kekurangan pangan. “Selama perempuan belum terangkat taraf hidupnya, persoalan pangan dan kemiskinan tidak akan cepat selesai,” tutur Tejo. Sumber:http://nasional.kontan.co.id/news/peran-perempuan-di-bidang-pangan-tak-diperhatikan
artikel diatas berhubungan dengan….
A. gender
B. pendidikan
C. penghasilan
D. agama
E. ekonomi
› Soal #141510 : Ekonomi Bab 2 SMA Kelas 11 Semester Ganjil
Pertumbuhan ekonomi dibagi menjadi empat tahap yaitu:
(1) Masa perekonomian tertutup
(2) Masa perekonomian kota
(3) Masa perekonomian bangsa
(4) Masa perekonomian dunia
Teori tersebut dikemukakan oleh…
A. Werner Sombart
B. Bruno Hildebrand
C. W.W. Rostow
D. Karl Bucher
E. Frederich List
› Soal #157432 : SAS IPS SMP Kelas 8Penyimpangan sosial primer ditandai dengan sifat ….
A. sementara
B. kelompok
C. individual
D. berulang
› Soal #12670 : Ujian Nasional Sosiologi SMA Kelas 12 Tahun 2017
Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Memeriksa kelengkapan isi data
(2) Memberikan kode pada jawaban responden
(3) Mengecek adanya konsistensi data
(4) Mengelompokkan data dalam tabel frekuensi
(5) Memeriksa relevansi jawaban dengan pertanyaan
Pernyataan tersebut yang merupakan tahap editing ditunjukkan pada nomor…
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (1), (3), dan (5)
d. (2), (4), dan (5)
e. (3), (4), dan (5)
Materi Latihan Soal Lainnya:
